BELAJAR TRADING CRYPTO UNTUK PEMULA YANG WAJIB DI KETAHUI!

CARA BRLAJAR TRADING CRYPTO UNTUK PEMULA




Saat baru memasuki dunia kripto, tidak jarang dari kita yang bertanya-tanya, apa betul menyimpan aset kripto bisa mendatangkan cuan? Apa saja langkah awal trading kripto untuk pemula? Dan bagaimana, sih, sebetulnya cara mendapatkan profit dari aset kripto?


Seperti instrumen investasi lainnya, investasi pada aset kripto mengandung resiko dan nilainya bisa naik, bisa turun. Akan tetapi, tentu saja resiko dapat diminimalisasi dan keuntungan dapat dimaksimalkan asalkan kita cermat dan memiliki rencana terlebih dahulu sebelum mulai membeli aset kripto.


Nah, di artikel ini kami akan membahas langkah awal trading kripto untuk pemula sebelum memutuskan untuk memaksimalkan profit di kripto. Yuk, simak pembahasannya di bawah!

Sebelum mulai trading, apa yang harus dipersiapkan?


Sebelum memulai trading kamu harus memutuskan dulu apakah kamu benar-benar mau meluangkan waktu untuk belajar, fokus dan dedikasi ke trading? Atau hanya ingin beli asetnya kemudian simpan dalam jangka waktu yang panjang, atau yang disebut juga dengan investing?


Trading dan investing masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda. Secara garis besarnya, jika kamu tidak memiliki waktu luang dan tidak mau terlalu mendalami kripto, dan mudah khawatir akan harga kripto yang fluktuatif, mungkin kamu lebih cocok untuk pilih investasi jangka panjang.


Kalau kamu sudah mantap untuk mencoba mencari profit dengan kripto, maka langkah berikut yang harus kamu lakukan terlebih dahulu.


1. Mengetahui risk appetite


Mengetahui risk appetite artinya mengetahui seberapa banyak resiko yang mau kamu ambil. Trading membutuhkan konsistensi. Sejak awal kamu harus menentukan seberapa banyak resiko yang ingin kamu ambil. Resikonya pun berbeda antara trading bitcoin dan altcoin, atau aset kripto selain bitcoin.


Hal ini dikarenakan fluktuasi harga bitcoin tidak sebanyak aset kripto yang lain. Risk appetite ini juga berhubungan dengan seberapa banyak dana yang ingin dipakai atau seberapa besar presentase dari tabungan yang dimiliki yang akan dialokasikan untuk aset kripto.


2. Menentukan time frame


Poin kedua adalah kamu harus mengerti dan tentukan jangka waktu trading. Apakah hanya mau trading dalam waktu seminggu, sebulan, atau setahun? Masing-masing jangka waktu memiliki cara yang berbeda-beda.


Contohnya, kamu memilih untuk investasi sebesar Rp 1 juta dalam sebulan saja, karena dalam sebulan itu uang harus ditarik untuk kebutuhan lain. Maka, Rp 1 juta itu sebaiknya konsisten untuk terus di-trading-kan, dan tidak diambil sebelum habis masa waktu yang sudah ditentukan.


3. Psikologi


Setelah kedua poin di atas, poin berikutnya yang tak kalah penting adalah psikologi dan disiplin. Maksudnya, bagaimana caranya untuk tetap jalani rencana yang telah dibuat dan tidak mudah panik saat situasi memburuk. Hal ini tentu bisa diantisipasi jika kita sudah melakukan research dan planning yang baik sebelum membeli aset kripto yang dipilih.


Seperti apa sih contoh planning sebelum mulai trading?


Nah, jika kamu sudah mempersiapkan hal-hal di atas, langkah selanjutnya adalah membuat rencana trading. Pertama kamu harus lakukan riset dan mencari tahu mengapa koin yang dipilih harganya akan naik, misalnya, dan rencanakan akan beli pada harga berapa, jual di harga berapa dan apa yang harus dilakukan saat harga turun atau naik. Di bawah adalah contohnya.

Contoh: Sentimen pasar saat ini sedang dalam kondisi tidak ideal. Misalkan kamu telah mengalokasikan dana untuk trading sebesar Rp 1 juta. Salah satu contoh rencana yang bisa kamu buat adalah dana sebesar Rp 1 juta tersebut dibelikan ETH (Etherium)secara bertahap, dimulai dengan pembelian sebanyak 20-30% dari alokasi dana atau sebesar Rp200,000 hingga Rp300,000.


Misalkan, pada pembelian tahap pertama ETH berada di kisaran harga Rp50 juta untuk satu koinnya, ketika harganya turun ke Rp45 juta, kamu bisa beli lagi dengan sisa dana yang sudah dialokasikan. Jika harganya kembali turun, kamu dapat beli lagi dengan sisa dana yang ada.

Begitu pula saat harga ETH alami kenaikan. Tidak perlu panik karena sebelumnya tidak menggunakan keseluruhan dana. Tetap konsisten untuk menggunakan dana yang sudah dialokasikan untuk dibelikan aset secara bertahap dalam kurun waktu yang telah kamu tentukan. Dengan demikian, kamu menjadi lebih tenang menghadapi fluktuasi harga bitcoin karena telah membelinya dalam harga rata-rata ketimbang mengalokasikan seluruh dana untuk membeli ETH pada satu harga di satu waktu.


Apa saja analisis yang harus dilakukan?


Ada tiga jenis analisis yang sebaiknya dipahami oleh pemula :


Analisis fundamental adalah metode analisis yang dilakukan untuk memahami lebih dalam penggunaan suatu aset kripto, jumlah orang yang menggunakannya dan tim di balik aset tersebut. Sementara, analisis teknikal berarti menganalisis aset dengan memprediksi masa depan pasar berdasarkan data-data periode serupa sebelumnya.


Sementara itu, analisis on-chain adalah metode analisis yang dilakukan berdasarkan kumpulan informasi mengenai transaksi suatu aset. Contohnya adalah menganalisa inflow dan outflow volume suatu aset dari exchange dan dampaknya terhadap nilai aset tersebut. Metode analisis ini sebetulnya lebih banyak dilakukan oleh trader professional, karena membutuhkan platform berbayar untuk melakukannya.


Mengetahui metode analisis, terutama analisis fundamental dan teknikal penting sebagai langkah awal trading kripto untuk pemula.
Harga beli rata-rata di “Riwayat Investasi”: Pada bagian riwayat investasi di portfolio, kamu dapat melihat angka harga beli rata-rata, yang menunjukkan rata-rata harga pembelian aset kripto pilihanmu jika kamu membelinya dalam beberapa tahapan. Fitur ini mempermudah kamu untuk memperhitungkan keuntungan yang didapatkan


Disclaimer:


Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.


Posting Komentar

0 Komentar